August 31, 2008

Live Plants VS Plastic Plants in Aquarium

Here I'll present some pros and cons to using either live or plastic plants. Great aquascapes can be achieved with either.

Let's start with
live plants.
Pros:
1. Provides oxygen during daylight hours
2. Fin friendly; won't tear fins
3. Helps filter the water
4. Provides another food source for the fish
5. Grows

6. Helps keep algae in check

Cons:
1. Produces CO2 during nighttime hours

2. Grows - needs regular pruning



Now for plastic plants.


Pros:
1. Doesn't produce CO2
2. No pruning needed

3. Will always look the same, doesn't grow

Cons:

1. Doesn't produce O2
2. Just another surface for algae to grow on

3. Always looks the same, not dynamic

4. Not fin friendly, could possibly tear fins if fish gets too close
5. Doesn't filter water I will leave it at that.

Live plants do require a bit more maintenance and care than plastic plants. I've maintained tanks with all live plants and tanks with a mix and tanks with all plastic or silk plants.
From my fish observations, most fish (the ones that have been bred in captivity in tanks) don't really care one way or the other if the plants are real or not, they just like having something akin to their natural habitat as long as their water is kept in pristine condition. Some fish though really do care and will not do as well in a tank with no real plants.

Klasifikasi dan morfologi lobster air tawar (Cherax sp.)

Seorang ahli bernama Patasik (2004) mengklasifikasikan Red claw kedalam :
Filum : Arthropoda;
Sub filum : Mandibulata;
Kelas : Crustacea;
Sub kelas : Malacostraca;
Seri : Eumalacostraca;
Super ordo : Eucarida;
Ordo : Decapoda;
Sub ordo : Reptantia;
Famili : Parastacidae;
Genus : Cherax;
Spesies : Cherax quadricarinatus.

Sedangkan Holthuis (1950) mengklasifikasikan Red claw kedalam :
Filum : Arthropoda;
Sub filum : Mandibulata;
Kelas : Crustacea;
Sub kelas : Malacostraca;
Super ordo : Eucarida;
Ordo : Decapoda;
Sub ordo : Reptantia;
Famili : Parastacidae;
Genus : Cherax;
Spesies : Cherax quadricarinatus.

Tubuh lobster terbagi dua bagian, yaitu bagian depan dan bagian belakang.

Bagian depan
terdiri dari bagian kepala dan dada. Kedua bagian itu disebut chepaalotorax. Kepala udang ditutupi oleh cangkang kepala, yang disebut carapace. Kelopak kepala bagian depan disebut rostrum atau cucuk kepala. Bentuknya runcing dan bergerigi.

Kepala lobster terdiri dari enan ruas. Pada bagian itu terdapat beberapa organ lain. Sepasang mata berada pada ruas pertama. Kedua mata itu memiliki tangkai dan bisa bergerak. Pada ruas kedua dan ketiga terdapat sungut kecil, yang disebut antenula, dan sungut besar yang disebut antena.

Sedangkan pada ruang, keempat, kelima dan keenam terdapat rahang (mandibula), maxilla I dan maxilla II. Ketiga bagian ini berfungsi sebagai alat makan (Wiyanto dan Hartono, 2003). Organ lain yang ada pada bagian kepala adalah kaki jalan. Jumlahnya empat pasang, dengan ukuran kaki paling depan lebih besar.

Bagian belakang terdiri dari badan dan ekor. Kedua bagian itu disebut abdomen. Pada bagian atas abdomen ditutupi dengan enam buah kelopak. Sedangkan bagian bawahnya tidak tertutu, tetapi berisi kaki enam kaki renang. Ekor terdiri dari bagian tengah yang disebut telson, dan bagian samping yang disebut uropda.

Menurut Wiyanto dan Hartono (2003), ciri utama lobster air tawar jenis Red claw adalah kedua ujung capitnya berwarna merah. Untuk jantan warna merah muncul di bagian capit sebelah luar, sedangkan betina tidak seperti itu, tetapi terkadang dijumpai warna merah tersebut berada di bagian dalam.



Tanda lainnya hampir seluruh bagian tubuh didominasi, atau berwarna dasar warna biru laut yang berkilau, tetapi mulai dari bagian hingga ekor berwarna biru pekat dengan semburat kemerah-merahan, terutama tubuh bagian atas. Adapula terlihat dengan bintik putih kemerah-merahan. Sementara antara ruas kaki jalan berwarna merah. Kedua capit berwarna biru dan bagian pangkalnya dikelilingi warna merah, jika dilihat seperti cincin melingkar.

Sementara itu menurut Iskandar (2003), lobster air tawar merupakan hewan yang tidak memiliki tulang dalam (internal skeleton), tetapi seluruh tubuhnya terbungkus cangkang (ekternal skeleton). Lalu, bila dilihat bagian luar, lobster air tawar memiliki alat pelengkap, yaitu :

(1). Sepasang antena yang berfungsi sebagai perasa dan peraba terhadap pakan dan kondisi lingkungann.

(2) Sepasang antenula yang berfungsi sebagai alat penciuman, mulut dan sepasang capit (celiped) yang lebar dengan ukuran lebih panjang jika dibandingkan dengan ruas dasar capitnya.

(3) Enam ruas badan (abdomen) memipih, sedikit dengan lebar rata-rata hampir sama dengan lebar kepala.

(4) Ekor. Ekor terdiri dari ekor tengan (telson) memipih, sedikit lebar dan dilengkapi duri-duri halus yang muncul di semua bagian tepi ekor. Bagian ekor lainnya adalah dua pasang ekor samping (uropod) yang juga memipih.


(5) Enam pasang kaki renang (pleopod) yang berperan dalam melakukan gerakan renang. Disamping sebagai alat berenang, kaki induk pada betina digunakan sebagai alat untuk menambah oksigen dengan pergerakannya. Selain itu juga digunakan untuk membersihkan telur atau larva dari tumpukan kotoran yang terendap.
(6) Empat pasang kaki jalan.


Red claw merupakan jenis lobster air tawar yang mempunyai capit berwarna merah dan warna tubuhnya hijau kemerahan. Seluruh permukaan red claw memiliki duri-duri kecil berwarna putih. Telurnya berwarna kuning kemerahan (Setiawan, 2006).

english version http://www.efishbusiness.co.uk

August 24, 2008

Step by Step setting Aquascape

setelah sebelumnya tahap persiapan untuk pembuatan aquascape, maka di lanjutkan tahap berikutnya yaitu mensetting aquascape

a. Letakkan Peat moss (optional) di bawah, tipis aja, asalkan bisa liat dasar aquariumnya). Pasang juga filter dan heater (kalau pake, di indo kan panas, biasanya nggak butuh)

b. Letakkan Laterite / substrate secara merata, 2-5 cm tebalnya.

c. Apabila menggunakan JBL Aquabasis / Laterite tanah merah, tutup dengan Gravel, paling tidak 3 cm. kalau tidak tertutup, akan mengundang algae.

d. Isi setengahnya dengan air yang sudah di diamkan. Letakkan piring kecil di atas gravel waktu menuang air, agar gravel tidak bertebaran kemana2.

e. Mulai Aquascaping anda, patokannya, tanaman kecil di depan, sedang di tengah dan besar di belakang. Tetapi semua ini terserah pada selera masing2

f. Penuhi dengan air.

g. Untuk planted tank tidak wajib di cycle, akan tetapi jangan banyak2 dulu ikannya.

h. Test Ph, Gh/Kh dan Nitrate. Ph bisa di atur dengan Co2 (jangan pake chemical, percuma, dan kadang malah mengundang algae). Gh dan Kh bisa diatur dengan Bicarbonate Soda (setengah sendok the cukup untuk menaikkan Kh 4 degree. Kita butuh paling tidak 4 Kh apabila menggunakan Co2)

i. Isi ikannya

j. Setelah seminggu, test lagi. Nitrate harus di bawah 12 mg, Kh sekitar4 sampe 12, Gh 4-10 dan ph sekitar 6.8 sampe 7

k. Jangan lupa di pangkas tanamannya, agar tidak mengurangi cahaya di dasar aquarium

l. Planted tank terus berkembang dan posting ini akan terus saya update apabila ada perubahan.

m. Selamat ber-Aquascaping!!

dalam bahasa ingris anda bisa mencoba ke site berikut ukap.org

August 23, 2008

Planted Tank Tutorial and general information

Planted tank in a budget.

Tentunya kita tau, kalo aquarium itu hobby yang sangat menguras waktu dan uang. Poin pertama, kalo nggak ada waktu, cari hobi lain aja deh, daripada mbunuhin ikan ama buang2 duit.

seperti di ambil dari fatwa Syaikh Ibnu Baz

Okeh, kalo kalian mau terus, gue mau bagi info tentang planted tank dan beberapa aspek kimiawi air.

Alat2 yang di butuhkan (detailnya akan di beberkan di bawah):
1. Aquarium dan air
2. Filter (kalo bisa yang canister)
3. Lampu Fluoro (Neon)
4. Gravel / Substrate (akan lebih detail di bawah)
5. CO2 setup
6. Trace mineral /pupuk
7. Tanaman
8. Test kits

penjelasan :

1. Aquarium dan air

Rencanakan anggaran anda. Yang paling menyita uang adalah Pencahayaan dan filter. Rencanakan ukuran tank anda sebaik2nya. Usahakan tempatnya yang strategis, misalnya nggak ada matahari langsung, deket ama pembuangan air supaya nggak capek ngangkat air. Make sure kalo meja atau cabinet yang anda pakai kuat. 1 liter air kurang lebih seberat 1 kg. Kalo 200 liter, 200 kilo. Jadi, jangan sembarangan pilih tempat.
Sebelum di isi air, cek kalo2 bocor. Jangan sekali2 mencuci aquarium dengan air sabun. Gunakan air garam hangat untuk membilas.
Pake ember yang khusus buat aquarium aja, jangan di campur buat nyuci baju juga. Usahakan ember ini ada tutupnya, jadi bisa untuk menyimpan alat2 buat ganti air juga.
Air yang akan anda gunakan HARUS di diamkan selama paling tidak 24 jam. Jangan ditutup, agar chlorines menguap. Apabila air ledeng mengandung Chloramines (lebih kuat daripada chlorine)harus didiamkan selama 48 jam atau lebih.
Lebih gampang sih menggunakan Water Ager. (tanya di toko ikan)

2. Filter

Untuk planted tank, filter memegang peranan penting saat tank mulai mature. Gunakan canister filter, agar nantinya aquascaping tidak terbatas oleh internal filter. Selain itu, penggunaan co2 akan lebih mudah dan ringkas.
Jangan mengarahkan output filter di permukaan air. Usahakan paling tidak 5 cm dibawah air. Intinya adalah mengurangi riak air. Ini sangat berhubungan dengan co2 dan akan di bahas di poin CO2 setup


3. Lampu
Tanaman menggunakan 3 unsur untuk photosynthesis,
yaitu cahaya, co2 dan pupuk (trace mineral,iron dsb). Cahaya yang di pakai di aquarium sangat menentukan suksesnya planted tank anda. Rumusnya begini:
Minimal cahaya yang kita pakai untuk tank 60 liter ke atas adalah 2 watt per gallon . 10 gallon kira2 40 liter, jadi kalo punya tank misalnya 60 galon (240 liter), butuh watt lampu neon minimal 120 watt. Lebih baik menggunakan lampu neon yang berwatt tinggi tapi sedikit daripada watt rendah tapi banyak. Maksudnya, lebih baik menggunakan 2 buah neon 60 watt daripada 6 buah neon 20 watt, karena intensitas cahaya sangat berbeda. Kalo rumus 2 watt per gallon (wpg) sudah di penuhi, maka jenis lampu neon yang anda pakai tidak berpengaruh banyak. Usahakan menggunakan neon tri phosphorus (triphos) yang mempunyai 5000 sampai 7000 derajat Kelvin ( liat di bungkusnya). Ini mendekati spectrum cahaya matahari. Gabungkan dengan neon khusus untuk tanaman (aqua-gro atau plant-gro) agar cahaya yang dihasilkan lebih lengkap spektrumnya. Asalkan bukan neon biasa dan bukan actinic fluoro atau lampu buat marine tank, biasanya cahaya sudah mencukupi.
(watt yang di pakai adalah watt lampu neon atau fluoro, bukan bohlam biasa)
Kalo ada uang lebih, pake aja Metal halide. Ini mahal biasanya, dan rumus 2 wpg tidak berpengaruh. Tapi ingat, lampu ini panasnya lumayan, jadi kalo bisa jangan terlalu dekat aquarium anda. Untuk neon, yang tinggal di jakarta bisa di beli di Kenari.

4. Tanaman butuh media untuk tumbuh.

Di planted tank, kita menggunakan gravel biasa (harus yang nggak mempengaruhi ph air, istilahnya INERT. Batu kapur, pasir laut dsb adalah pantangan utama di planted tank.) yang berukuran 2-3 mm (kira2 aja) dan substrate untuk nutrisi. Cara yang murah adalah menggunakan laterite atau tanah lempung yang mengandung zat besi yang anda gali sendiri. Biasanya tanah merah mengandung laterite cukup tinggi, akan tetapi lebih baik cari data mengenai kandungan laterite tanah di perpustakaan. (kampus Geologi pasti punya referensi tentang peta lokasi tanah laterite di indonesia).
Bagi yang di Indo, saya sarankan beli aja processed laterite / substrate yang dijual bebas. Biasanya merek Seachem , Dupla atau JBL Aquabasis. Ini mahal harganya, akan tetapi akan menjamin pertumbuhan tanaman anda.Untuk 10 galon bisanya membutuhkan sekitar 2-3 kilo. Kita juga membutuhkan Peat Moss (mengapa kita pake peat moss ini panjang penjelasannya, saya juga nggak yakin ini ada di indo), kalo nggak ada, ini optional. Untuk pure laterite seperti Seachem, tidak di butuhkan pasir / gravel tambahan. Tetapi apabila menggunakan JBL Aquabasis atau tanah merah, wajib di lapis dengan pasir setebal 3-4 cm. Gravel / Pasir yang biasa di gunakan di Indonesia adalah pasir silika.

5. CO2 setup
Walaupun di dunia ini co2 nggak ada habisnya, lain dengan di dalam air. Karena tanaman yang dipakai untuk planted tank sebagian besar adalah tanaman yang tidak tumbuh dalam air, malainkan di pinggir sungai atau danau (marsh plant), maka cara mereka manggunakan co2 sangat berbeda dengan di udara terbuka. Kita butuh menyuplai Co2. Yang saya gunakan adalah co2 ragi, yang penjelasannya saya post dengan bahasa inggris (abis, males nulisnya lagi, tenang aja, ini nggak mbajak kok). Pressurized co2 sangat mahal dan untuk pengisian juga harus ada yang bisa mengisi secara berkala (6- 12 bulan sekali). Tetapi ini adalah option yang terbaik. Dalam planted tank, aerator dan over-filtration tidak dibutuhkan, malah harus dihindari, agar kadar co2 tidak berkurang. Apabila co2 cukup, dan tanaman ber photosynthesis, maka kadar oksigen akan mencukupi dengan sendirinya.

Pada gambar disamping, adalah tabung CO2 Reaktor yang dibuat sendiri, atau "Doit Your Self".

Kalau ada anggarannya, pakai pressurized system, dengan silinder co2, regulator ( kalau anggarannya bener2 banyak, dengan tambahan automatic PH control). System ini lebih stabil, dan lebih maintenance free.


6. Trace mineral / pupuk

Trace mineral adalah pendukung photosythesis. Pendeknya, tanpa trace mineral, tanaman nggak akan berphotosynthesis dengan sempurna. Yang saya gunakan adalah Seachem Flourish (Ini asli bagus banget). Merek lain juga bisa digunakan, asalkan tidak mengandung Nitrate (No3) dan Phosphate. Kalau ikan cukup banyak, nitrate dan phosphate tidak di butuhkan. Zat besi tambahan dalam bentuk tablet akan di butuhkan setelah 6 – 7 bulan. (pastikan jenisnya yang chelated)

7. Tanaman.

Tanaman yang kita gunakan harus bervariasi antara yang tumbuh cepat dengan yang tumbuh lambat.
Juga dalam permulaan, hindari menggunakan tanaman berwarna merah atau merah tua/ coklat. Nanti kalau tanaman sudah tumbuh stabil, baru kita bisa menanam tanaman ini, sebab biasanya tanaman ini butuh perawatan extra (cahaya, dan kimiawi air yang stabil). Anda harus menggunakan tanaman yang marsh atau true aquatic, bukan yang hydroponic (misalnya purple waffle). Jangan pelit2 beli tanaman, lebih banyak lebih baik, agar mengurangi tumbuhnya algae.


8. Test kits

Pada gambar di samping adalah salah satu contoh PH Tester

Minimal yang kita butuhkan adalah Ph test, GH/KH test, Nitrate Test. Test lain boleh anda beli, tapi tidak usah beli Iron test (useless)



Pada Gambar di samping adalah salah satu contoh GH & KH Test kit.














Tahap berikutnya adalah tahap mempersiapkan dan mensetting aquascape.

August 22, 2008

Aquascape "Garden from under water"

Aquascape adalah suatu hobie baru dalam kalangan para penggemar ikan hias. dalam aquascape ini bukan ikan yang menjadikan sebagai subject utama, dan justru ikanlah yang menjadi tampilan pembantu. Artis sebenarnya dalam Aquascape adalah "tanaman". loh kok bisa ?....
dalam memahami hobi "Aquascape" ini dibutuhkan beberapa kemampuan. dianataranya. kesabaran, pengetahuan tentang kimia air, cara hidup tanaman/biologi, jiwa seni dan ketelatenan.


kenapa saya bilang begitu, karena untuk hobi "Aquascape" ini seperti halnya merawat tanaman, hanya kalo di darat tanaman ini ditumbuhkan diatas tanah, dan pemberian air yang secukupnya, untuk aquascape tanaman di besarkan dalam aquarium yang diisi penuh dengan air.
saya menyukai alam rawa dikarenakan bentuknya atau habitatnya merupakan alam rawa, yang mengingatkanku pada alam atau lingkungan disekitarku ketika aku kecil.
dahulu di sekitarku masih banyak sawah, rawa-rawa, dan sungai-sungai kecil. saat ini disekitarku tempat tingalku telah penuh dengan rumah-rumah kontrakan.
untuk membuat Aquascape dibutuhukan minimal 1 buah Aquarium, pasir silika, air, pengasil CO2, dan filter untuk memfilter air.

Tentang cara mensetting atau membuat Aquascape akan saya berikan di blog selanjutnya.

Launching a new Blog

Yesterday August, 21 i'm b'day, so this blog i dedicated to my self hehehehe......

Ok first, i wan to share about setting aquarium, aquascape, freshwater fish, underwater plant, or everithing all about aquairum lovers.

i hope i will continues update this blog, but sometimes i have weak, so i'm sory if i'm too long updtae this blog.

ok all, thanks u and enjoy

Ants